SISTEM EKONOMI BARU UNTUK EKONOMI GLOBAL, ADAKAH ?
Krisis ekonomi global !!! barangkali kata-kata seperti itu yang pada akhir-akhir ini sering kita dengar. Kata-kata ini pula yang seakan-akan menjadi momok menakutkan berbagai negara di dunia akhir-akhir ini, bahkan untuk negara super power seperti Amerika Serikat. Negara ini harus bersusah payah menggelontorkan dana 700 miliar dolar demi menyelamatkan perekonomiannya melalui UU Bail Out yang sempat tidak. Beberapa negara di dunia khususnya Eropa juga ikut terkena imbasnya. Mereka seperti Inggris, Prancis, Jerman dan Italia begitu kelimpungan dengan adanya krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat. Beberapa negara berupaya menyuntikkan dana sebesar-besarnya untuk menyelamatkan perekonomian mereka . Pakistan pun harus meminta bantuan IMF untuk menyelamatkan perekonomian mereka. Termasuk Indonesia yang berupaya melalui buy back saham-saham perusahaan negara yang sebelumnya banyak dikuasai asing.Bahkan perdagangan bursa saham di Bursa Efek Jakarta sempat dihentikan karena nilai saham Indonesia yang terus jatuh.
Tidak sampai disitu dampak krisis keuangan global juga memasuki babak baru. Beberapa hari terakhir nilai tukar mata uang beberapa negara di dunia mengalami pelemahan dari dolar Amerika. Penurunan nilai tukar ini berkisar 5,7%. Bahkan rupiah sendiri sempat merosot tajam menjadi Rp 10.150 per dolar Amerika. Sungguh dampak yang luar biasa mengingat Indonesia sendiri pernah mengalami krisis moneter yang luar biasa di tahun 1997-1998. Akankah krisis yang sama terulang kembali???.
Usaha berbagai negara untuk melakukan berbagai rencana penyelamatan ini hanya akan menjadi obat bius yang meringankan rasa sakit untuk sementara waktu. Untuk menyelesaikan krisis perekonomian global tidak lain harus mencari akar permasalahan krisis tersebut, kemudian mencabut akar permasalahan itu hingga ke akar-akarnya.
Akar masalahnya ada 4 yaitu, pertama : disingkarnya emas sebagai cadangan mata uang dan menjadikan dolar Amerika sebagai gantinya. Kenyataanya kebijakan ini telah membuat dolar Amerika mendominasi perekomian global. Sehingga apabila sedikit saja terjadi goncangan pada perekonomian Amerika dan berimbas pada harga dolar Amerika maka ikut berimbas pula pada perekomian global. Karena sebagian besar cadangan devisa berbagai negara di dunia menggunakan dolar sebagai cadangan devisanya.
Kedua, banyaknya praktek riba yang menciptakan hutang pokok menjadi menggelembung sehingga membuat kesulitan sebagian besar kelas menengah dan atas untuk mengembalikan pinjaman dan proses produksi. Ketiga, sistem yang diterapkan pada bursa pasar modal berupa jual beli saham, atau obligasi dan komoditi tanpa adanya serah terima komoditi yang dimaksud dan bisa diperjual belikan berkali-kali, tanpa harus mengalihkan komoditi tersebut dari tangan pemilik yang asli merupakan sistem yang salah dan menimbulkan masalah baru. Karena naik turun transaksi terjadi tanpa proses serah terima, bahkan tanpa adanya komoditi yang bersangkutan. Dan akhirnya memicu terjadinya spekulasi dan goncangan pasar. Keempat, Banyaknya ketidaktahuan akan arti dari kepemilikan. Bagi para pemikir Timur dan Barat ada dua yaitu kepemilikan umum yang dikuasai negara, sebagaimana teori Sosialisme-Komunisme, dan kepemilikan pribadi yang dikuasai kelompok tertentu. Ketidaktahuan akan fakta kepemilikan ini memang akan menimbulkan masalah. Keempat masalah tadi tidak lain lahir dari sistem ekonomi kapitalisme yang sudah mengglobal dan sekarang dampak dari diterapkannya sistem kapitalisme benar-benar telah menghimpit si empunya kapitalis dan para kronco-kronconya.
Solusi untuk krisis keuangan global tidak lain berpangkal dari penerapan sistem ekonominya apabila yang diterapkan sistem ekonomi batil tentu tidak akan membawa maslahat apapun sedangkan bila yang diterapkan sistem ekonomi yang sahih telah teruji keampuhannya tentu krisis seperti ini tak kan terjadi.
Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan tuntunan dalam mengatur masalah ekonomi masyarakat. Sistem ekonomi Islam telah teruji selama 14 tahun keberadaannya. Dalam pandangan Islam solusi krisis keuangan global tiada lain: pertama, dalam Islam telah ditetapkan bahwa emas dan perak merupakan mata uang. Apabila mengeluarkan kertas substitusi maka harus ditopang dengan emas dan perak dan dengan nilai yang sama dan dapat ditukar, saat ada permintaan. Dengan sistem ini uang kertas negara manapun tidak akan didominasi uang kertas negara lain. Uang ini mempunyai nilai intrinsik yang tetap dan tidak berubah.
Kedua : dalam Islam juga melarang riba baik nasi’ah maupun fadhal, dan menetapkan pinjaman untuk membantu orang-orang yang memerlukan tanpa tambahan bunga. Ketiga, Sistem ekonomi Islam melarang penjualan komoditi sebelum dikuasai oleh penjualnya. Haram memindahtangankan kertas berharga, obligasi dan saham yang dihasilkan dari akad-akad batil. Keempat, Sistem ekonomi Islam juga melarang individu dan perusahaan untuk memiliki apa yang menjadi kepemilikan umum, seperti minyak, tambang, energi dan listrik yang digunakan untuk bahan bakar.
Islam telah menentukan kadar sesuatu sesuai fitrahnya dan diatur berdasarkan hukum syariat. Oleh karena itu, Sistem Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang bisa menggantikan sistem ekonomi kapitalis yang mulai runtuh. Dan tentunya menerapkan Islam secara kaffah dalam setiap sendi kehidupan akan menopang berjalannya sistem ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar